Please Visit to
Asal kata Gumeno berasal dari Bahasa Arab Qumna yang artinya golonganku. Menurut riwayat lain dari Bahasa Jawa Digegem Ga Ono yang artinya dipegang tidak ada. Sebenarnya ada sebuah buku yang menceritakan tentang Gumeno.
Di malam Jum’at Sunan Dalem bermimpi bertemu ayahnya serta dikatakan bahwa jika Adipati Sengguruh hendak mendatangi Giri sebaiknya menyingkirlah kamu beserta keluarga dan pegawalmu semua. Pada saat Adipati Sengguruh sampai di Giri, Sunan Dalem telah mengungsi ke Dusun Gumeno.
Sunan Dalem mengungsi ke Gumeno dikarenakan juga sudah mendapat kabar bahwa di Gumeno ada pemuda sakti mandraguna yang bernama Kidang Palih (Macan gedhe yang sakti). Menurut suatu riwayat Kidang Palih juga kebal terhadap berbagai senjata tajam seperti; pedang, tombak, keris dan sebagainya. Akan tetapi setiap kekuatan pasti punya pengapesan/kelemahan dan kekuatan Kidang Palih akan hilang jika Wulu Sumbu-nya (bulu di jempol kaki) dicabut pada malam Jum’at Legi.
Kondisi awal masjid di Dusun Gumeno (Masjid Jami’ Sunan Dalem) yang didirikan oleh Sunan Dalem adalah sebagai berikut; Puncak tiangnya yaitu 21 kaki, tiang penanggap pancang 12 kaki dan tiang pelebaran cuma 5 kaki.
Pada mulanya tidak banyak penduduk di sekitar masjid. Mereka berdatangan dari Sipunar dan Tanggulrejo karena melihat sinar yang tiba-tiba terpancar dari Masjid Gumeno tersebut. Mereka semua kaget karena sebelumnya tidak ada masjid di tempat itu.
Beberapa peninggalan Sunan Dalem yang sampai saat ini masih ada, diantaranya:
1. Menara masjid, konon berasal dari tanah liat asli
2. Mimbar, merupakan hadiah dari Sunan Prapen
3. Tongkat untuk khatib yang didalamnya berisi tombak
4. Dua buah rekan (tempat untuk membaca Alquran)
5. Dua buah tangga bambu
6. Kolam di sebelah timur masjid
B. Asal Mula Kolak Ayam
1. Riwayat pertama
Suatu Ketika Sunan Dalem agak merasa kurang sehat badannya. Kemudian beliau memerintahkan kepada masyarakat agar mengusahakan obat supaya sakit beliau bisa sembuh.
Setelah sebagian penduduk mencarikan obat kesana kemari, mereka tidak dapat menemukan obat atau orang yang bisa menyembuhkan Sunan Dalem. Di tengah kebingungan masyarakat tersebut, Sunan Dalem mendapat petujuk dari Allah SWT lewat mimpi agar membuat suatu masakan untuk obat. Esok harinya Sunan Dalem memerintahkan semua penduduk supaya membawa seekor ayam jago dengan syarat masih berumur sekitar satu tahun atau jago lancur ke Masjid. Setelah penduduk mendengar perintah beliau, maka segeralah semua penduduk membawa seekor ayam jago untuk dimasak dengan santan kelapa, jinten dan bawang daun. Setelah memakan Kolak Ayam atau Sanggring akhirnya Sunan Dalem diberi kesembuhan oleh Allah.
2. Riwayat kedua
Pada waktu penduduk Gumeno bergotong-royong dalam pembuatan kolam di sebelah timur masjid, Sunan Dalem memerintahkan membuat Kolak Ayam yang menurut beliau dapat digunakan sebagai jamu untuk mengganti tenaga para penduduk yang telah bekerja membuat kolam tersebut. Karena penduduk yang membantu pembuatan kolam tersebut cukup banyak, beliau takut daging ayam yang dipakai tidak cukup sehingga beliau memerintahkan untuk menyuwar-nyuwir daging ayam tersebut. Asal mula kata Kolak Ayam berasal dari Kholaqul Ayyam (mencari berhari-hari). Sunan Dalem mencari nama untuk jamu tersebut, tetapi karena telah berhari-hari belum menemukan nama yang cocok akhirnya lama kelamaan dinamakan dengan nama tersebut.
Proses memasak Kolak Ayam pertama kali pada masa Sunan Dalem tersebut terjadi tepat pada tanggal 22 Ramadlan tepatnya di Tahun 1451 M
Memasak Kolak Ayam :
Komposisi bumbu (untuk ayam 1 ekor) :
- 2 kg bawang daun
- 2 kg gula merah (gula jawa)
- 1 ons jinten
- 2 buah kelapa
Cara Memasak:
Gula merah dimasak sampai kental kemudian disaring. Ayam kampung dimasak kemudian disuwir-suwir (hanya diambil dagingnya). Kelapa diparut lalu diambil santannya. Jinten digoreng tanpa minyak lalu dihaluskan dengan cara ditumbuk supaya rasa dan keharumannya tidak hilang. Bawang daun dipotong-potong (+ 3 cm).
Ayam kampung yang telah disuwir-suwir dicampur dengan potongan bawang daun lalu dimasak dengan air di dalam kuali besar dan menggunakan perapian dari kayu bakar. Lalu santan kelapa dimasukkan ke dalam kuali tersebut. Setelah mendidih adonan gula merah dimasukkan. Sebagai penyedap, jinten yang sudah dihaluskan dimasukkan ke dalam masakan kolak tersebut. Jumlah dan kualitas jinten akan sangat mempengaruhi rasa dan aroma masakan sehingga semakin banyak dan semakin bagus kualitas jinten, maka kolak tersebut akan semakin enak. Kolak ayam tersebut dapat dinikmati bersama nasi ketan.
Semua proses tersebut semua dilakukan oleh laki-laki.
Foto Lengkap Kolak Ayam dapat di lihat
di sini
Bagaimana kita menentukan arah kiblat?
Cara yang sedikit rumit adalah dengan menggunakan kompas dan pengetahuan tentang ilmu geografi. Kota Makkah berada pada koordinat 21° 25' 24" N, 39° 49' 24" E. Di mana pun kita berada, maka tinggal membuat garis lurus terdekat antara posisi kita dengan kota Makkah. Dari situ, kita akan tahu arah kiblat dengan tepat.
Di masa sekarang ini, bisa kita gunakan beragam alat seperti kompas, GPS dan lainnya. Tapi masih membutuhkan alat dan ilmu untuk hal itu.
Cara Lebih Mudah
Secara yang lebih mudah dan sederhana adalah dengan melihat matahari saat tepat berada di atas kota Makkah. Setiap tahun ada dua kali kesempatan kita untuk mengetahui arah kiblat dengan cara ini,bisa dilakukan dengan sederhana dan tanpa menggunakan alat ukur apapun.
Para ahli astronomi telah menghitung perputaran bumi dan telah memastikan bahwa semua tempat di muka bumi yang berada di antara 22 1/2 derajat lintang Utara dan 22 1/2 lintang Selatan pasti akan dilewati oleh matahari, dua kali setahun. Meski hanya dalam bilangan menit saja.
Kota Makkah pun mengalami saat-saat di mana matahari akan tepat berada di atasnya, dua kali dalam setahun. Yaitu pada tanggal 26 sampai 30 Mei untuk yang pertama dan tanggal 14 s/d 18 Juli untuk yang kedua. Kejadian ini akan tetap terus berlangsung tiap tahun sepanjang masa untuk tanggal-tanggal yang sama.
Bila pada detik-detik matahari sedang berada tepat di atas kota Makkah, maka semua orang yang tinggal di berbagai belahan bumi lainnya yang masih bisa melihat matahari, akan dengan mudah bisa menetapkan posisi kota Makkah. Yaitu cukup dengan melihat posisi matahari berada, karena tepat di bawahnya terletak kota Makkah.
Pada kejadian itu tentu saja Makkah sedang berada dalam posisi tengah hari, kira-kira jam 12.18 di bulan Mei atau jam 12.27 di bulan Juli. Tetapi bagi wilayah lain, boleh jadi ada perbedaan jam. Atau kalau kita gunakan standar GTM berarti jam 09.18 dan jam 09.27.
Khusus untuk waktu Indonesia bagian barat, detik-detik matahari tepat berada di kota Makkah pada tanggal 26 sampai 30 Mei pada jam 16.18 WIB. Sedangkan pada tanggal 14 sampai 18 Juli pada jam 16.27 WIB.
Rentang waktunya hanya sekitar lima menit saja, begitu waktu bergerak lagi, maka posisi matahari akan bergeser lagi, tidak lagi ada di atas kota Makkah.
Buat Negeri yang Berlawanan Siangnya dengan Makkah
Khusus untuk negeri yang berlawanan siang dan malam dengan kota Makkah, sudah dihitungkan dengan lawannya. Yaitu posisi matahari yang tepat berada di balik bumi yang berlawanan dengan kota Makkah. Yaitu setiap tahun pada 28 November 21:09 UT (29 November 04:09 WIB) dan 16 Januari 21:29 UT (17 Januari 04:29 WIB).
Cara ini bisa lebih pasti, murah, sederhana dan ilmiyah. Tapi kekurangannya, hanya bisa dilakukan pada tanggal tertentu saja. Dan kalau kebetulan pas detik-detik itu langit mendung atau cuaca buruk sehingga membuat matahari jadi tidak terlihat, pengukuran tidak bisa dilakukan.
Cara ini sangat mengandalkan matahari sebagai petunjuk posisi kota Makkah. Begitu matahari terhalang sesuatu, maka cara ini tidak bisa digunakan.
Sumber: www.eramuslim.com
There is an astonishing order in every stage of the social life of bees, with their many miraculous characteristics. The rules in the bee hives and bees’ scrupulous implementation of these rules is just one of these miraculous features. In addition to the rules in the hive, there is another important factor that regulates and supervises the order in their social life: the bees’ leader, in other words the queen.
It can be seen from a short examination of the bee hive that the worker bees devote very special attention to one bee much larger than themselves. This bee, the feeding, cleaning, and protection of which, as well as all its other needs, are taken care of by other bees, is the queen, who ensures the continuity of the colony.
The Queen: A Very Different Bee
The number of worker bees in a hive may be in the tens of thousands, though there is only one queen. The presence of the queen is of vital importance for the bees, because it is she who lays the eggs that ensure the survival of the colony. The privileged status of the queen begins right from the larva stage. Queens are raised in places with different features to those of other cells. This place where the queen is reared consists of specially prepared cells that hang down from the comb. Since the queen is larger in size than the other bees, it is natural that these cells should be built to be larger than other cells. (1)
The miraculous point here is that the egg that produces the queen is no different to those that produce worker bees.
Due to feeding differences, during the six-day larva stage, a queen bee with a very different appearance and functions to those of a normal female bee emerges. Worker bees are only given royal jelly for three days, whereas the queen is fed with this very valuable substance throughout the entire larval period (six days). (2) The content and amount of the royal jelly fed to the queen are carefully regulated. Research has shown that while the queen is given 10 mg of royal jelly throughout the larval stage, worker bees are only given 3 mg. Two living things, the queen bee and the worker bee, with various morphological (structural) differences between them emerge as a result of this feeding difference alone. (3)
Differences between the Queen and Other Bees
The queen differs from other bees in general structure and external appearance. For example, although the worker bees are female, so is the queen. Their ovaries do not develop; in other words, they are sterile. A queen’s head and thorax (body section) are not much larger than those of worker bees. In total contrast to worker bees, the queen’s jaw lacks the appropriate structure for building wax cells. The queen also lacks the tough hairs that constitute the workers’ pollen sacs. One of the important differences is that, although the queen emerges from an identical egg, she has a life span of four to five years rather than the five to six weeks, (a few months in those around in the winter), of worker bees. This is again solely due to feeding differences.
These are just a few examples of the general differences between the queen and other bees. One point worthy of note here is that female bees emerge as queens or workers solely on the basis of nutritional differences.
How Does the Queen Regulate the Gender of Other Bees?
One of the most extraordinary attributes of the queen bee is her ability to regulate the genders of the bees in the hive. The queen regulates gender by opening and closing the mouth of the sac in which sperm are preserved. This sac is connected to the egg laying tube by a thin channel. When the queen wishes to lay a female egg she contracts her muscles, drawing a few sperm from the small sac connected to the egg passage channel, and these fertilise the egg there. As a result of this function given to the queen, female bees hatch from fertilized eggs and males from non-fertilised ones. (4) Despite the queen bee’s regulation of the eggs, it is actually the workers who determine the egg’s gender. Because the egg-laying performed by the queen is carried out in accordance with the cell type prepared by the workers. If the cell the queen approaches is a 5.2 mm standard cell, she will lay a female egg, whereas if it is 1 mm larger, she will lay a male egg in it. (5)
Queen Bees Behave under Allah’s Inspiration
All of the details in the lives of queen bees we have examined so far reveal the existence of exceedingly conscious behaviour, a perfect social order, and of designs appropriate to that order. The organism referred to as the queen bee is actually an entity just a few centimetres in length with a brain consisting of very simple synapses. How is it possible for this animal to comprehend why the cells will be constructed and to lay the appropriate egg without confusing them, through its own will and intelligence?
From the moment she hatches to the moment she leaves the hive, the queen bee knows exactly what she has to do. In the verse, “Your Lord revealed to the bees…” (Surat An-Nahl, 68), Allah reveals that all the animal’s actions and the conscious behaviour it displays take place under His inspiration. As with all other living things, Almighty Allah has created queen bees with bodily systems that are completely appropriate to the lives they lead. He is the Creator of all. In one verse from the Qur’an, our Lord reveals: Is He who creates like him who does not create? So will you not pay heed? (Surat An-Nahl, 17)
The Queen’s Authority Substance
Worker bees do not construct queen cells under normal conditions. The presence of the queen in the hive prevents this. This only changes under exceptional circumstances. It will be useful here to examine the secretion known as queen’s substance, in order to understand for what reason workers feel the need to construct a queen cell when they already have a queen at their head. It is this substance that ensures discipline in the hive. For that reason, if all the functions in the hive are to be fully carried out, the queen has to secrete enough of it every day to go around all the bees in the hive. This has been calculated as an average of 0.1 mg per bee. (6)
Any reduction in this substance sets the worker bees in action. That is because a reduction in the royal secretion is regarded as a sign either that the queen is aging or that the colony is too large. In either case, there are certain steps the workers have to take. (7) It is the substance secreted by the queen which prevents the workers from raising a new queen. In the event of a drop in this substance, the workers immediately begin constructing new queen cells. Immediately after the queen lays an egg in these cells, the workers go into action to rear new queens. When conditions suddenly alter and the danger of the colony being left without a queen raises its head they begin feeding some of the already existing larvae on royal jelly and tearing down other cells around. (8)
REFERENCES:
1. Thomas A. Sebeok, Animal Communication, Indiana Univ. Press, London; p. 437
2. Compton's Pictured Encyclopaedia. Vol. 2, Compton & Comp. Chicago, USA, 1961, p.106
3. Prof. Ali Demirsoy, The Fundamental Laws of Life, Invertebrates/Insects, Entomology Vol. II / Part-II, Ankara; p. 212
4. Prof. Karl von Frisch, The Life of Bees, p. 55-56
5. Prof. Karl von Frisch, Aus Dem Leben Der Bienen, Verständliche Wissenschaft Band 1, 8.Auflage, p. 57
6. Edward O. Wilson, The Insect Societies, Harvard Unv. Press, Cambridge, Massachusetts, 1972, p. 96
7. Mark L. Winston, The Biology of the Honey Bee, Harvard Univ. Press, 1991, p.130
8. Murray Hoyt, The World of Bees, Coward Mcnann Inc, New York, 1965; p. 40
Berbagai Penyakit yang Disebabkan Daging Babi:
1. Penyakit Sebangsa Cacing
Penyebabnya adalah cacing yang hidup dalam daging babi. Cacing ini nantinya senang berada pada otot-otot pernafasan, mata (mengakibatkan kebutaan), otak (menyebabkan kegilaan atau kegoncangan kepribadian), hati (terpotongnya hati), jantung (penurunana detak jantung). Di Amerika jumlah orang yang terkena penyakit ini sebanyak 47 juta dengan tingkat kematian sebanyak 30%.
2. Cacing Pita (Taenia Solium)
Berada pada usus-usus halus dalam tubuh manusia dan tertancap pada dinding usus halus. Benihnya akan ikut aliran darah dan bersemayam dalam organ tubuh mana saja, seperti hati, jantung, otot dan mata. Jika dia berada di otak dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak.
3. Peradangan Lapisan Otak
Disebabkan oleh bakteri yang ada di babi. Bakteri ini ditemukan pada tahun 1968 M. Bakteri ini dapat menimbulkan peradangan pada katup-katup yang menempel di otak. Dengan menyuntikkan racun tertentu di dalam darah sasarannya, dapat meyebabkan kematian. Jika seseorang terlepas dari kematian, maka akan terkena ketulian permanen dan kehilangan keseimbangan.
4. Disentri Babi (Palandies)
Palandies adalah bakteri terbesar yang memilki satu sel yang dapat menyerang manusia. Bakteri ini terdapat pada kotoran babi. Bakteri dapat bersemayam pada darah atau di dalam usus tebal sehingga dapat meyebabkan diare dan disentri. Bahkan dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru dan jantung serta dapat pula melubangi kolone yang diakhiri dengan kematian.
5. Influensa Babi
Penyakit ini akan meyebar dalam bentuk wabah. Hal ini pernah terjadi pada tahun 1918 M dan memakan 20 juta nyawa manusia. Penyakit ini dapat meyebabkan peradangan pada otak, penggelembungan pada hati (jantung) yang diikuti penurunan aktivitas.
6. Racun Makanan Babi
Hal ini membuktikan ciri-ciri daging dan lemak babi mudah hancur akibat ulah berbagai penyakit, jika dibiarkan tanpa didinginkan (dimasukkan kulkas), walaupun untuk waktu beberapa saat saja. Racun ini dapat meyebabkan kematian.
7. Ular Perut Babi
Hal ini pernah terungkap pada tahun 1982 M di wilayah selatan AS. Ini dapat terjadi setelah memakan daging babi secara langsung atau memakan materi yang tercemari kotoran babi.
8. Cacing Lambung Bernanah
Cacing yang awalnya menyerang babi, tetapi berpindah ke tubuh manusia melalui perantara babi, khususnya menyerang anak-anak. Cacing ini dapat menyebabkan diare dan peradangan usus tebal.
9. Cacing Paru-Paru Babi
Cacing ini hidup dalam paru-paru babi dan berpindah ke tubuh manusia lewat perantara babi.
10. Disentri Amuba Babi
Disentri ini pindah ke tubuh manusia melalui babi, mengingat babi memakan berbagai kotoran dan bangkai. Tubuh babi mengandung sejumlah besar asam bolik dan tidak akan dikeluarkan darinya selain hanya dalam sejumlah kecil (tidak sampai 3%). Bandingkan dengan tubuh manusi yang mengeluarkan asam bolik samapi 90%.
Penelitian kedokteran menetapkan bahwa berlebih-lebihan dalam konsumsi makanan bisa menimbulkan berbagai penyakit, khususnya penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. Mengkonsumsi makanan secara berlebihan dapat menimbulkan kekuatan jantung dan pembuluh darah yang berakibat meningkatnya tekanan darah dan terhentinya campuran darah dan nanah. Kemudian hal ini berakibat tambahnya tekanan darah yang dapat menyebabkan penyakit kencing manis. Tak ada jalan lain untuk mengatasi penyakit tersebut, kecuali dengan mengantisipasi timbulnya gejala-gejala yang disebabkannya. Lapar pada saat-saat tertentu pada organ tubuh menjadi suatu keharusan agar proses pencernaan dapat membasmi sel-sel kecil. Dengan begitu fisik akan kembali normal setelah terbentuknya sel-sel baru.
Studi ilmiah terbaru menyatakan bahwa puasa berfungsi sebagai terapi dari bahaya penyakit-penyakit kontemporer. Dan juga sebagai pembaharu jaringan-jaringan sel disamping mampu menghilangkan unsur-unsur penyakit yang tidak dibutuhkan lagi.
Puasa dapat memberi ruang pada usus dan perut untuk menyaring makanan, ia bisa meredahkan aktivitas kotoran dalam usus dan perut. Kondisi seperti ini mampu memberi ruang yang tepat untuk mengobati luka dengan adanya selaput lendir. Kemudian daya serap itu terhenti dari usus. Pada akhirnya asam ammonia tidak mampu menyampai jantung, glukosa ataupun zat garam.
Atas dasar inilah sel-sel jantung tidak dapat melakukan pembentukan struktur glikogen, protein, kolesterol dikarenakan tidak adanya hubungan yang terbentuk. Itulah hasil dari kekosongan usus dari berbagai makanan. Karenanya penyerapan menjadi tersumbat. Dengan demikian ibadah puasa memberikan ruang bagi sel-sel jantung untuk menghindari terjadinya lemak-lemak yang terkadang meresap di dalamnya.
Puasa juga berguna untuk mencegah penyakit kencing manis. Dalam suatu penelitian diungkapkan bahwa kadar gula seseorang mengalami penurunan dengan dilakukannya ibadah puasa. Di USA telah ditemukan sebuah kesimpulan dari kajian-kajian ilmiah yang membahas kekuatan puasa untuk mencegah penyakit kencing manis.
Dalam bukunya, Prof. Nicholev Wanzlop mengatakan bahwa "lapar dapat berguna sebagai terapi kesehatan". Sebuah keharusan bagi setiap individu di dalam komunitas negara besar untuk mengontrol fisiknya, dengan cara membuang kotoran-kotoran yang mengandung zat beracun dalam tubuh. Prakteknya yaitu dengan menahan lapar pada periode-periode tertentu dengan meninggalkan mengkonsumsi makanan pada rentang masa 3 - 4 minggu.
Bagi pakar kesehatan, puasa dipandang berfaedah bagi penyakit-penyakit kulit. Karena faktor tertahannya makanan dan minuman yang berarti sedikit pula yang terserap di dalam tubuh dan sirkulasi darah. Sehingga berdampak pada air yang masuk ke dalam kulit, radang dan berbagai penyakit yang berbahaya lainnya menjadi minim. Disamping puasa, < href="http://mukjizatdiislam.blogspot.com/2008/05/wudlu-dan-pencegahan-terhadap-penyakit.html">wudlu juga dapat mencegah berbagai penyakit kulit.
Penemuan medis juga memperkukuh ketegasan bahwa puasa bisa melindungi diri dari banyak penyakit. Juga dapat mengurangi lemak-lemak di dalam tubuh yang berarti juga mengurangi kadar kolesterol. Yakni unsuryang mengendap di atas pembuluh-pembuluh darah yang berakibat menjadi keras. Disamping itu menyebabkan terjadinya pembekuan darah di dalam pembuluh-pembuluh jantung dan otak.
Puasa juga dapat menimbulkan daya kekuatan yang sangat luar biasa dalam membasmi semacam virus-virus kecil, dan sekaligus mencegah terjadinya elaborasi unsur-unsur zat kapur. Jika telah terjadi, maka cara terapinya harus dengan sedikit demi sedikit.
Label: Puasa, pengobatan, lapar, terapi
Adapun cara yang paling efektif untuk memperoleh syafaatnya adalah dengan cara membaca shalawat kepada beliau sebanyak-banyaknya. Dengan perantara shalawat inilah, Insya Allah seseorang akan selamat dari berbagai fitnah di dunia maupun di akhirat. Sehingga kita bisa menghadapi segala kesulitan di alam barzah maupun di padang mashar.
Zaid bin Habab meriwayatkan, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa membaca shalawat kepadaku, maka dirinya wajib memperoleh syafaatku".
Aisyah ra. berkata: "Barangsiapa mencintai Allah pasti banyak menyebut-Nya (dengan banyak berdzikir kepada-Nya), buahnya ia akan diingat oleh Allah dengan pemberian rahmat dan ampunan-Nya. Ia dimasukkan surga bersama para Nabi dan para wali-Nya, serta dimuliakan dengan memandang keindahan Dzat-Nya".
Barangsiapa mencintai Nabi SAW, maka pasti ia banyak membaca shalawat kepadanya. Buahnya ia akan memperoleh syafaat dan akan dekat dengan beliau di surga. Rasulullah SAW bersabda: "Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku, sebab shalawat kalian menjadi ampunan dosa-dosa kalian, dan tuntutlah washilah bagiku serta tingginya derajat, sebab washilahku merupakan syafaat bagi kalian di hadapan Tuhanku".
Maka bisa dikatakan takabbur bagi orang yang menyepelekan shalawat, yang hanya mengandalkan amal ibadahnya dan ia yakin bisa masuk surga. Menyepelekan shalawat berarti merendahkan Nabi. Karena itu, jangan sekali-kali kita menyepelekan shalawat, sebab efeknya besar sekali, terutama terhadap keselamatan aqidah, tingkah laku dan perkataanyang tidak terkontrol.
Label: shalawat, syafaat, Rasulullah
Menurut Imam as-Suyithi dalam kitab Al-itqan fi 'Ulum Al-Qur'an adalah kejadian yang melampaui batas kebiasaan, didahului tantangan, tanpa ada tandingan.
Menurut Ibnu Khaldun adalah perbuatan-perbuatan yang tidak mampu ditiru manusia. Maka ia dinamakan mukjizat, tidak masuk kategori yang mampu dilakukan hamba, dan berada di luar standar kemampuan mereka.
Mukjizat ada yang bersifat material (mampu ditangkap pancaindera), khususnya indera penglihatan, jenis mukjizat ini diturunkan sebelum zaman Rasulullah. Ada juga mukjizat yang bersifat rasional, yaitu mukjizat yang direspon oleh nalar. sebagian besar="" bani="" israil="" kurangnya="" sedangkan="" umat="" melalui="" nabi="" muhammad="" bersifat="" kecerdasan="" kesempurnaan="" pemahaman="" karena="" syariat="" islam="" akan="" abadi="" sampai="" hari="" tujuannya="" adalah="" agar="" tetap="" dianalisis="" oleh="" manusia="" memiliki="" kemampuan="" kita="" disuruh="" mengungkap="" isi="" kandungan="" alquran="" sekarang="" sudah="" banyak="" terbukti="" merupakan="" kejadian="" keluar="" batas="" tidak="" hanya="" menembus="" hukum="" terjadi="" setelah="" terkumpulnya="" sebab="" dianugerahkan="" diartikan="" menantang="" kaumnya="" sehingga="" dapat="" dibuktikan="" kepada="" mereka="" tentang="" kebenaran="" ajaran="" risalah="" dibawanya="" dari="" selain="" itu="" juga="" menanamkan="" iman="" dan="" menunjukkan="" jalan="" lurus="" sesuai="" masih="" ada="" mukjizat="" lain="" diturunkan="" allah="" bukan="" dengan="" maksud="" tetapi="" untuk="" menegaskan="" nya="" pada="" alam="" bahwa="" dialah="" yang="" maha="" dia="" tinggal="" mengatakan="">Kun Fayaqun (jadi, maka jadilah). Sesuatu bisa terjadi tanpa sebab-musabab.
Alquranul Karim merupakan mukjizat yang bersifat abadi, berbeda dengan mukjizat rasul-rasul sebelumnya. Alquran adalah mukjizat ilmiah yang mengajak untuk membahas dan meneliti ayat-ayat dalam rangka menemukan hakekat ilmiah yang ditetapkan oleh ilmu kontemporer. Maka tidaklah mengherankan apabila Alquran menegaskan pembenaran dan kecocokan terhadap apa yang dihasilkan oleh penemuan-penemuan ilmu pengetahuan kontemporer setelah ratusan tahun para pakar baru menemukannya dengan kajian, pembahasan dan penalaran. Mereka menemukan fenomena-fenomena sosial, politik, hukum, fisika, dan lainnya. Alquran telah membawanya sebelum semua terlintas dalam pengetahuan manusia pada waktu diturunkannya. Kemudian muncul secara jelas bukti-buktinya pada era modern ini.
"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)
Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.
Semua yang telah kita ketahui mengajarkan pada kita suatu kenyataan pasti bahwa Al Qur'an adalah kitab yang di dalamnya berisi berita yang kesemuanya terbukti benar. Fakta-fakta ilmiah serta berita mengenai peristiwa masa depan, yang tak mungkin dapat diketahui di masa itu, dinyatakan dalam ayat-ayatnya. Mustahil informasi ini dapat diketahui dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi masa itu. Apalagi dikarang oleh seorang Nabi yang ummi. Di dalam Alquran Ini merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah perkataan manusia.
Al Qur'an adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta dari sesautu yang tidak ada menjadi ada. Dialah Tuhan yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan dalam Al Qur'an "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (An - Nisa':82). Kitab ini tidak hanya bebas dari segala pertentangan, akan tetapi setiap penggal informasi yang dikandung Al Qur'an semakin mengungkapkan keajaiban kitab suci ini hari demi hari. Dan dengan berjalannnya waktu, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pula terungkap kebenaran yang ada di Alqur'an. Sekarang kita bisa membuktikan kebenaran Alqur'an dengan teknologi yang telah berkembang pesat
Apa yang menjadi kewajiban manusia adalah untuk berpegang teguh pada kitab suci yang Allah turunkan ini, dan menerimanya sebagai satu-satunya petunjuk hidup. Dalam salah satu ayat, Allah menyeru kita:
"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al-An'am:155)
Dalam beberapa ayat-Nya yang lain, Allah menegaskan:
"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." (Al-Kahfi:29)
"Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya." ('Abasa:11-12).
Demikianlah, sedikit contoh dari kandungan Alquran. Semoga kita bisa lebih banyak mengerti keagungan akan kebenaran Alqur'an. Dan lebih baik lagi kita dapat mengungkap kebenaran Alqur'an yang belum terungkap. Kita dapat mempelajari tafsir-tafsir Alqur'an terlebih dahulu.
Allah berfirman;
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang2 yang beriman.” (An-Nisa’: 103)
“perintahkan kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (Thaha: 132)
Pasalnya, waktu sebelum terbitnya matahari terdapat hawa yang menyegarkan dan karenanya dapat membangkitkan energi tubuh. Waktu Dzuhur di saat orang melepas lelah dari kesibukan adalah saat yang sangat tepat untuk memulihkan keseimbangan energi. Waktu ashar di saat aktivitas seseorang menjelang usai adalah masa yang sangat tepat untuk mengembalikan daya energi dalam tubuh. Waktu Maghrib adalah masa dimana seseoarang menyongsong aktivitas baru (memulai kegiatan baru). Sedangkan waktu Isya adalah waktu diman tubuh memerlukan energi baru, setelah seharian penuh beraktivitas yang sangat melelahkan. Kelima waktu itulah yang merupakan beberapa masa yang paling tepat bagi seseorang untuk mengganti energi dirinya yang sempat “hampir” hilang.
Bagi pakar muslim, gerakan2 shalat mulai dari berdiri, duduk, dan sujud yang dilakukan berulang-ulang dalam sehari adalah jalan terbaik untuk melancarkan sistem peredaran darah. Denagn lancarnya sistem peredaran darah, maka seluruh organ tubuh bertambah energik.
Ada satu hal ynag menarik perhatian bagi seorang dokter forensik (visum), dokter orthopedic (tulang) terkenal asal prancis, kala ia berlibur ke Mesir. Di sela2 kunjunagnnya di antara Masjid2 Mesir, ia menemukan praktik pengobatan baru untuk penyakit2 punggung. Terapi saki punggung ysng disjuksn adalah dengan cara melakukan gerakan shalat 5 kali sehari. Pasalanya, aktivitas sujud dan ruku’ adalah gerakan2 yang berfungsi untuk memperkuat tulang punggung, dan berguna untuk melemaskan tulang belakangnya (sumsum). Ketika itu juga, kala tur ke negeri asing ini, sambutan hangat dari masyarakatpun tampak. Dengan serta merta mereka berusaha keras menyaksikan praktik shalat, untuk mengetahui kiat2 menjaga tulang sumsung belakang agar tetap kuat.
Di samping itu, secara ilmiah telah ditetapkan, bahwa ruku’, berdiri (tegap) dan sujud ternyata mampu menguatkan otot2 punggung dan perut. Juga sekaligus bisa melenyapkan berbagai minyak dan lemak yang terkadang menempel di dinding2 perut.
Sedangkan sujud, berfungsi sebagai penguat otot2 paha dan lutut. Juga membantu lairan peredaran darah ke seluruh organ tubuh, menguatkan dinding2 perut dan menstabilkan pencernaan usus.
Gerakan sujud adalah aktivitas yang berguna untuk mengkonversi gejala2 penyakit pembengkakan pada lambung yang diakibatkan pengerutan otot2nya. Juga akibat dioperasikannya katup penghalang yang terletak antara perut dan dada.
Dari sini shalat dapat dipandang sebagai olah raga jasmani yang bermanfaat bagi tubuh. Karena ia mampu menggerakkan seluruh organ tubuh, baik otot2, persendian, maupun tulang.
Faedah dan keuntungan shalt bagi organ tubuh tidak hanya sebats itu saja. Pengobatan saat ini menetapkan terapi penurunan darah tinggi bisa ditempuh dengan melaksanakn shalat. Jika seseorang rajin melaksanakn shalat, sedangkan ia mengidap penyakit darah tinggi, maka lambat laun akan menemukan hasilnya. (Abdurrazak Naufal, Al- Islam wal ’Ilmul Hadist)
Para pakar Islam sepakat bahwa dengan melakukan shalat secara teratur sebelum makan, berarti sama halnya menjaga dan melindungi diri dari penyakit2 perut. Lebih2 penyakit akibat luka lambung. Karenanya orang yang mengidap penyakit maag, selalu dianjurkan untuk mengekang konsumsi makanan selama terjadi sensitivitas kepekaan urat2 syaraf yang berakibat sering cepat naik pitam. Jika dalam kondisi seperti ini, sangat dianjurkan untuk menenangkan lebih dahulu hingga mencapai suasana rileks, santai dan fresh. Setelah itu barulah mengkonsumsi makanan.
Penemuan ilmiah yang menunjukkan bahwa shalat mempunyai dampak langsung terhadap sistem kerja syaraf. Karena ia bisa menghilangkan ketegangan, menentramkan pergolakan jiwa dan sekaligus sebagai terapi kegoncangan2 (penyakitnya). Lebih dari itu, shalat juga menjadi obat penyembuh yang mujarab bagi orang yang sulit tidur akibat guncangnya sistem urat syaraf.
Sementara itu, Dr. Edwin Frederick selaku dosen pada fakultas ilmu urat syaraf yang tinggal di AS pernah berkata, ”Ada ribuan dokter, namun tidak satupun diantaranya yang terkenal. Mayoritas mereka memiliki intelegensia rendah. Kendati demikian ada secercah harapan karena mereka dapat meyembukan penyakit2 dan menjaga kesehatan melalui sebuah mukjizat. Mukjizat yang bernama sahalat”.
Dr. Casius Carl, peraih gelar nobel dalam bidang kedokteran dan mereka ketua bidang penelitian di Yayasan Roskfler, AS, pernah berkata, ”Di sini setidaknya shalat membicarkan tentang cara kerja (aktivitas) organ tubuh manusi. Bahkan sejauh ini ia diyakini sebagai faktor kreativitas manusia. Saya dalam hal ini memandang dari sudut keilmuan yang saya geluti. Di kala para pasien telah gagal dalam terapi penyembuhannya dengan metode mengkonsumsi obat2an, maka seorang dokter menegadahkan tangannya dengan penuh khusyu dan harap dengan kepasrahannya. Konon ketika ia shalat, tiba2 saja penyakitnya sirna, lenyap.
Shalat bagai logam radium, yakni sebagai sumber penyinaran yang terus menerus menghasilkan aktivitas2 lain. Dampak posistif shalat juga terasa seperti yang kita rasakan bersama dalam persolan ”patologi”. Banyak kasus orang sakit yang terbebas dari berbagai macam penyakit seperti TBC, britonis, radang tulang, luka2 yang bernanah dan kanker.
Ada sejumlah pakar Islam yang belum megetahui banyak tentang poenggabungan pandangan2 agama dan syiar2nya. Dengan munculnya studi semacam ini, mungkinkah bagi seseorang untuk menyalahgunakan nilai2 shalat sebagai langkah preventif guna penyembuhan penyakit2.
Salah seorang guru olah raga Mesir berpendapat bahwa gerakan2 yang lebih dikenal dengan istilah ”Gerakan Hitam” sebenarnya telah banyak mengadopsi konsep shalat yang didalamnya terdapat gerakan2 fisik. Dalam pelaksanaanya, haruslah dengan cermat dan teratur. Yakni, dimulai dengan sikap tegak, beralih ke sikap ruku’, dan diteruskan beberapa saat berdiri tegap. Kemudian barulah gerakan2 sujud. Dari gerakan sujud, dilanjutkan ke gerakan bangun, lalu untuk kali kedua kembali sujud, dan disempurnahkan dengan berdiri tegap. Hal ini dilakukan berulang2 dari rakaat pertama ke rakaat kedua dan barulah bertasyahud, begitulah dilakukan pengulangan gerakan untuk mencapai shalat yang sempurna.
Begitu pula dengan barisan makmum. Mereka berdiri pada garis sejajar, bersama2 menuju arah kiblat dan tegak berdiri dalam jarak satu jengkal antara kedua telapak kakinya. Sedangkan kakinya dalam posisi berimbang. Para pakar telah mengemukakan pendapatnya bahwa berdiri dengan meregangkan kedua telapak kaki dapat membantu menjaga keseimbangan kala turun untuk bersujud dan bangkit darinya. Juga bisa lebih menguatkan urat syaraf.
Dari keseluruhan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat seperti olah raga fisik yang dilakukan seseorang dengan ”variasi gerakan” yang mencakup keseluruhan organ tubuh. Tak salah lagi shalat dapat membangkitakan aktivitas dan kreativitas dan sekaligus mencegah kemalasan serta mampu menghilanhkan keletihan. Lebih dari itu, shalat adalah ”olah raga spiritual” bertemunya ruh sang hamba dengan Sang Maha Pencipta yang menyimpan pesan pembaruan dan perelaan. Itulah hasil penemuan sains modern setelah rentang masa 14 abad lamanya.
Ilmu penmgetahuan modern menetapkan bahwa wudlu mampu meminamalisir timbulnya virus-virus kanker, yang disebabkan oleh faktor2 proses kimia.Sebab dengan wudlu orang bisa terhindar dari terjangkitnya unsur kimiawi sebelum terjadinya akresi (gabungan unsur yang terpisah) yang menimbulkan infiltrasi (proses pembebasan) dari kulit luar ke dalam tubuh. Misalnya pekerja yang selalu berkecimpung mengenai perminyakan yang mengandung unsur2 kimiawi, maka sebagian besar mereka mengidap penyakit kanker kulit. Adapu kiat untuk menjaga agar tidak terjangkit penyakit itu, mereka harus menjauhkan diri dari unsur2 kimia dari kulit luar. Apalagi pada daerah organ tubuh yang sensitif terkontaminasi unsur kimia. Dari sinilah tampak hikmah wudlu dari firman Allah:
“Hai orang2 yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku. Sapulah kepalamu, dan (basuh) kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah”. (Al-Maidah: 6)
Berwudlu 5 kali dalm sehari bisa menjamin lenyapnya unsur2 kimia dari kulit luar. Juga sekaligus mampu mencegah terjadinya akresi dari apa2 yang memperlambat atas sel2 kulit yang membutuhkan waktu cukup lama untuk memperbaharui perubahan2 kanker. Pancaran sinar matahari, lebih2 pantulan sinar ultraviolet, memiliki pengaruh yang sangat efektif dalam menciptkan kanker kulit. Namun, sinar yang berpotensi besar menimbulkan kanker kulit itu, hanya akan menimpa pada organ2 tubuh bagian luar. Dengan berulangkalinya orang berwudlu, maka kulit luar bisa terjamin selalu basah. Karenanya sel2 lapisan dalam kulit bisa terlindungi dari sengatan sinar matahari yang membahayakan. Dari pantauan data statistik diketahui bahwa kanker kulit dengan berbagai macam variasinya, lebih sering menimpa kamum pria dalam pergumulan masyarakat Barat, AS dan Australia. Pasalnya meraka bukan negara muslim. Juga faktor suhu panas yang sangat menyengat di negara2 tersebut. Fakta ini mempertegas sisi positif pengaruh wudlu, yang seperti senjata penjaga bagi seorang muslim dari kejamnya penyakit kanker. Salah seorang pakar kedokteran dalam wacana pengobatan preventif di Universitas Kairo, Dr. Abdul Wahid, berkata: “Kulit bisa memberi fungsi yang amat signifikan bagi tubuh manusia, yakni berfungsi sebagai jalan pengeluaran keringat yang mengandung unsur2 lemak dan kadar garam. Jika terjadi penguapan dalam tubuh, maka akan menyisahkan kadar garam dan akan terjadi akresi atas kulit serta pori2 kelenjar keringat menjadi tertutup karena tersendatnya pengeluaran keringat yang tidak normal. Sementara itu, adanya kotoran2 di atas kulit akan menambah tumbuh suburnya penyakit2 kulit. Dari uraian di atas, menunjukkan pentingnya wudlu dengan membasuh muka, kedua tangan, berkumur (membersihkan mulut) serta organ2 tubuh luar lainnya, guna menghindari diri dari kotoran dan debu.”
Berdasarkan penemuan medis mutakhir, wudlu memilki dampak yang sangat baik dalam menjaga sakit gigi dan gusi. Menggosok gigi dan berkumur denagan air adalah hal yang amat penting. Bahkan seringkali dokter memberi resep seperti itu. Hal ini berfaedah untuk menjauhkan diri penyakit yang terjadi melalui alat pernafasan , seperti radang selaput dan juga penyakit2 melalui saluran pernafasan. Uraian di atas hanyalah beberapa poin faedah wudlu dalam perspektif pengetahuan modern.
Semoga bermanfaat
Wass.